Berita
Pirngadi akan jadi Rumah Sakit rujukan kanker
Rabu, 22 Januari 2014, 00:00:00 WIB
Kategori: Informasi Kesehatan
5962231 Kali Di Lihat
Share : |
---|
MEDAN -RSUD dr Pirngadi Medan direncanakan menjadi rumah sakit rujukan penyakit kanker di Sumatera Utara. Untuk mewujudkan hal itu rumah sakit milik Pemko Medan tersebut akan menyiapkan alat radioterapi terbaru. Hal ini disampaikan Direktur RSUD dr Pirngadi Medan dr Amran Lubis SpJP (K) di saat memberikan motivasi kepada petugas di IGD rumah sakit itu, Senin (16/7) .
“Bangunannya sudah dipersiapkan tinggal masukkan alat. Beberapa waktu lalu kita telah meminta alat itu ke Kemenkes. Karena kalau kita beli sendiri, alatnya mahal mencapai Rp19 miliar,” ucapnya.
Ditambahkannya, selama ini, RSUP H Adam Malik sebagai rumah sakit vertical, memang memiliki alat radioterapi dari produk Linex. Dan RSUD Pirngadi mencari produk lain yang lebih spesifik. ‘’Kita cari merek Kobal. Kalau berhasil, itu satu-satunya yang ada di Sumatera Utara. Dulu kita juga punya Kobal, tapi buatan tahun lama. Sementara Kobal yang baru ini lebih hebat lagi,” ucapnya.
Dari segi SDM, lanjutnya, RS Pirngadi sudah siap karena sudah punya ahli bedah onkologi, ahli onkologi medik (ahli kemoterapi), juga ada spesialis radioterapis. Dr Amran menyebut nama Dr Henrio. ‘’Dia itu seorang ahli radioterapis. Kalau nanti alatnya sudah masuk, dia bersedia ke RS Pirngadi. Sekarang juga, sudah ada beberapa dokter yang sudah dilatih di luar negeri, mereka sudah kita undang kembali,” jelas Amran.
Kemudian, tambahnya, sejumlah perawat juga sudah dikirim pelatihan di RS Darmais yang merupakan pusat kanker nasional.
Untuk infrastruktur lainnya, RS Pirngadi juga akan membuat sistem jaringan pelayanan radioterapi, kemoterapi dengan pusat ruang perawatan. “Kita sudah survey desain infrastruktur untuk sistem pusat kanker di beberapa rumah sakit luar negeri,” ucapnya.
Selain itu, tambah Amran, RS Pirngadi juga sedang melakukan proses tender untuk membeli CT Scan 64 slice. “Alat ini bisa diupgrade lagi menjadi 128 slice. Kecepatannya sangat tinggi. Kanker sebesar jarum pentol saja bisa terbaca,” sebutnya.
Jika alat itu masuk, dia optimis, pasien kanker akan banyak berobat ke RS Pirngadi. Saat ini saja, setidaknya 50 pasien tiap hari. “Saat ini, pelayanan kanker di kita masih unit belum lagi sebagai pusat pelayanan kanker. Karena, belum punya CT Scan dan infrastruktur lainnya,” sebutnya.
Dengan kelengkapan alat radioterapi, dan CT Scan, maka RS Pirngadi bisa menjadi pusat rujukan pelayanan kanker di Sumatera Utara. “Karena alatnya beda dengan RS Adam Malik, bisa jadi nanti beberapa pasien dari sana akan dirujuk ke RS Pirngadi,’’. tambah Amran lagi.
Di sisi lain, lanjutnya, dia juga akan membuat website yang di dalamnya memuat profile dokter. “Kita banyak pakar, tapi karena tidak dipopulerkan, makanya orang tidak tahu,” ungkapnya.
Amran juga sudah menjalin kerjasama dengan PT Askes (Persero) untuk membangun satu sistem pendaftaran online bagi peserta Askes yang ingin berobat di RS Pirngadi. Kalau ini berjalan, mungkin pertama di Indonesia.